Kecanduan gadget maupun games sudah menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi kesehatan dunia (WHO) beberapa waktu lalu telah menetapkan kecanduan bermain game merupakan salah satu gangguan mental yang disebut dengan istilah gaming disorder.
Praktisi Kesehatan Jiwa dari Universitas Atma Jaya, dr Eva Suryani, SpKJ, membagi konsekuensi adiksi perilaku menjadi dua, yakni fisik dan non-fisik.
Konsekuensi fisik dari seseorang yang terus-menerus main dengan gadgetnya tanpa kenal waktu, antara lain mengalami obesitas, cedera akibat terlalu lama menggunakan gadget seperti carpal tunnel syndrome, gangguan tidur berakibat kurangnya konsentrasi, serta pola makan yang berantakan.
Sementara itu, konsekuensi non-fisik lebih mengarah pada emosional seseorang. Misalnya, memburuknya relasi dengan orang-orang sekitar, menurunnya tingkat kesantunan, hingga etos belajar yang rendah.
Seperti dilansir laman Kompas.Com terdapat beberapa tips untuk mencegah kecanduan gadget dan games pada anak.
Pencegahan Kecanduan Gadget & Game
1. Penggunaan bijak mulai dari orangtua
Penggunaan gadget secara bijak bisa dimulai dari orangtua. Saat ini masih banyak orangtua yang asyik bermain gadget di depan anak-anaknya tanpa mempertimbangkan waktu yang tepat. Padahal, orangtua adalah contoh bagi anak dalam segala hal di kehidupannya.
Saat makan, kadang orangtua sibuk dengan gadget masing-masing. Padahal pada saat tersebut sebenarnya anak remaja dan dewasa muda ingin curhat sama orangtuanya.
2. Pengenalan gadget
Orangtua juga perlu mempertimbangkan usia yang tepat untuk mengenalkan gadget pada anak. Misalnya, menunda mengenalkan gadget pada anak yang berusia kurang dari satu tahun. Pada usia tersebut, orangtua diimbau untuk mengedepankan interaksi langsung.
Sebelum usia enam tahun orangtua harus tetap mendampingi anak saat menggunakan gadget. Games yang boleh dimainkan anak juga seharusnya lebih melatif aspek kognitif, bukan lebih banyak mengandung unsur agresivitas atau pornografi.
3. Tidak permisif
Orangtua diharapkan memiliki sikap yang sama terhadap anak dalam hal penggunaan gadget. Seringkali orangtua yang salah satunya sangat keras terhadap anak, sementara satunya lagi cenderung permisif.
4. Membuat aturan khusus
Orangtua sebaiknya membuat aturan khusus bagi anak soal penggunaan gadget. Misalnya, tidak memainkan gadget di tempat privat seperti kamar agar pemakaiannya lebih terkontrol oleh orangtua.
Hal lainnya adalah tidak menggunakan sambungan internet nirkabel di rumah dan memilih opsi sambungan internet dengan kabel agar lebih terkontrol.