Diabetes penyakit yang menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi insulin, hormon yang mengatur gula darah. Tak hanya menyebabkan gangguan mental, diabetes konon berkaitan dengan depresi. Diabetes ternyata juga dapat menjadi penyebab munculnya gangguan mental, terutama pada penderita yang usianya di bawah 40 tahun. Jadi, bukan hanya menyebabkan serentetan gangguan fisik.
Dr. Juliana Chan, direktur Institut Diabetes dan Obesitas Hong Kong, Universitas Cina di Hong Kong, mengatakan tidak diketahui pasti mana kondisi yang muncul duluan, apakah diabetes menyebabkan depresi atau sebaliknya. Namun ada kemungkinan bahwa kedua kondisi tersebut saling berkontribusi.
“Diabetes adalah penyakit kompleks dan yang dibutuhkan bukan hanya sekedar pengobatan, tapi pengawalan. Diabetes menyebabkan banyak tuntutan pada seseorang sehingga mereka harus diedukasi, diberdayakan, dan diajak berkomitmen untuk mengubah gaya hidup serta belajar bagaimana cara menghadapi penyakit tersebut,” jelasnya.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang disebabkan kadar gula darah yang tinggi. Jika dibiarkan, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung, ginjal, infeksi, dan masalah penglihatan. Faktor terbesar yang meningkatkan risiko diabetes adalah obesitas dan kurangnya kegiatan fisik.
Juliana Chan mengimbau para penderita diabetes meningkatkan dan berkomitmen untuk mengubah gaya hidup dan menjalani pola hidup sehat. Selain mengonsumsi makanan yang sehat dan berimbang, berolahraga secara teratur, para pengidap diabetes juga harus menghindari hal-hal yang dapat memicu stres.
Diabetes Usia Muda, Penyebab Gangguan Mental?
Penelitian terbaru yang dilakukan di Hong Kong mengungkapkan 37 persen kasus rawat inap penderita diabetes berusia di bawah 40 tahun disebabkan oleh gangguan mental, seperti gangguan suasana hati, depresi, bipolar, halusinasi, dan skizofrenia.
Mengapa penderita diabetes berusia di bawah 40 tahun lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental? Dr. Juliana Chan, direktur Institut Diabetes dan Obesitas Hong Kong, Universitas Cina di Hong Kong, yang menggagas penelitian ini menyebutkan, beban psikologis pengidap dalam menghadapi diabetes yang notabene bukan penyakit yang mudah disembuhkan menjadi pencetus pengidap usia muda mengalami stres.
“Terkena penyakit di usia muda, proses pengobatan yang panjang dan lama, buruknya kontrol kesehatan, dan perawatan mandiri yang tidak optimal menjadi faktor yang berkontribusi tingginya risiko rawat inap yang dialami pengidap diabetes usia muda,” jelas Chan.
Sumber : Tempo.co