Allah Penulis yang Kreatif

Ia kembali menggoreskan sesuatu yang cukup tajam dalam hidupku, dengan corak yang cukup tegas.

hari demi hari aku bertumbuh menjadi seorang anak kecil pada umumnya, belajar berjalan berbicara melompat dan bermain lepas.

namun di usiaku yang ke 7 tahun goresan tajam itu terasa dalam hidupku, ya karena pada usiaku yang ke 7 tahun Tuhan mengizinkan ayahku kembali kepangkuanya…

aku masih ingat saat itu betapa sedihnya diriku dan mama, karena kehilangan sosok seorang ayah dan suami dalam hidup kami

satu kalimat yang terukir di memoriku hingga saat ini, yaitu saat Mama bertanya didepan jenazah Papa, mengenai masa depan putra kecilnya yang ia tunggu selama 17 tahun…

tentu saja saat itu Papa sudah tidak dapat menjawab apa yang mama tanyakan tentang masa depan anaknya.

Mama dengan tegar melanjutkan hidupnya bersamaku hanya dengan berjualan bubur yang sangat sederhana di pasar.

namun dengan bubur itu Sang Penulis kembali menuliskan indahnya goresan- Nya dalam hidup kami.

walaupun mama harus berjuang seorang diri dengan hanya berjualan bubur untuk membesarkanku, tidak pernah kami kekurangan makan atau pakaian, luarbiasa ya Tuhan.

Aku pun tumbuh menjadi anak yang tambun. hehehe..

karena setiap hari selalu ada makanan dirumah sehingga tubuhku melebar kekanan dan kekiri. hehehe…

tapi tambunnya diriku pun menjadi sebuah kesaksian betapa ajaib Ia memelihara hidup kami.

Ya karena…

Ia mampu memelihara  seorang bayi mungil yang berbobot 1,8 KG menjadi anak yang tambun.

Mungkin saat itu aku benar benar kehilangan sosok seorang ayah yang menjadi teman bermain dan bercerita, namun aku tidak pernah merasa sepi, karena Ia adalah Bapa yang selalu menemaniku.

Baca Juga :   Pecinta Kopi Cenderung Lebih Mudah Kecanduan Narkoba?

eits… tunggu dulu

ini bukan goresan tajam  terakhir yang digoreskan oleh Sang Penulis, melalui berpulangnya Ayahku.

ini adalah goresan tajam pertama yang Ia izinkan terjadi dalam hidupku.

Penulis Yang Kreatif akan melanjutkan tulisan-Nya lagi dalam hidupku.

satu pesan yang ingin kusampaikan melalui bagian kedua tulisanku untukmu.

“Mungkin engkau kehilangan sesuatu yang engkau kasihi, tapi percayalah bahwa engkau tidak pernah kehilangan hal terindah dalam hidupmu, yaitu kasih Allah yang sempurna melalui pengorbanan Nya diatas kayu salib”

Komentar

komentar

Posted by Haryanto Kristanto

Seorang Anak Muda yang suka menulis tentang kebaikan Tuhan dalam hidupnya