God Heals ❤️ We Serve

Tips

4 Cara Agar Ayah Bisa Tetap Akrab dengan Si Kecil

Tepat pada tanggal 12 November Indonesia merayakan Hari Ayah Nasional. Meski belum sepopuler Hari Ibu, momen spesial untuk para ayah ini diperingati bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional. Menariknya lagi, Hari Ayah ini ternyata diprakarsai oleh para ibu, pada sebuah komunitas lintas agama pada 2006 silam.

Lepas dari sejarah singkat Hari Ayah Nasional, selama ini para ayah dikenal sebagai sosok kepala keluarga yang sibuk. Sehingga sebagian dari mereka bisa dikatakan jarang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Namun sebenarnya bukan sekedar banyaknya waktu yang diperlukan Si kecil untuk bisa semakin dekat dengan Anda. Sebab kualitas kebersamaan juga penting di sini.

Irwan Rinaldi, penggagas komunitas Ayah untuk Semua, dalam seminar singkat Hari Ayah Nasional di Cilandak (12/11) mengungkapkan bahwa ayah juga berperan penting pengasuhan anak. “Menurut teori apa saja, mengasuh anak itu ya harus berdua. Mau di manapun pengasuhan anak itu ya ayah dan ibu,” ucapnya.

Menurut Irwan, terdapat empat hal penting tentang pengasuhan anak yang perlu diperhatikan para ayah sibuk:

Perhatikan ucapan Anda saat anak bangun dan akan tidur

Membangunkan Si kecil dengan kalimat yang lembut. Sebab kalimat pertama yang didengar oleh anak, berpengaruh baik pada moodnya di hari itu.

Selain itu, disarankan juga agar tidak membiarkan anak tertidur di depan televisi. Lebih baik bila Anda mengantarkan Si kecil ke kamar tidur sambil menanyakan apa yang paling menarik baginya di hari itu. Bila dia melewati hari yang buruk, beri dukungan dan semangat. Sebaliknya, bila anak menceritakan keseruan harinya, jangan segan untuk memberikan apresiasi.

Tidak bisa secara kuantitas, masih ada kualitas

Baca Juga:  Tips Menolak Narkoba

Bila kesibukan menyita waktu, masih ada kualitas kebersamaan yang perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, para ayah disarankan rajin menceritakan dongeng atau menemaninya bermain.

Pahami buah hati Anda

Pengasuhan anak tidak bisa di sama ratakan. Sebab beda rentang usia, berbeda pula pola pengasuhan yang dibutuhkan buah hati Anda. Pada anak berusia 0-10 tahun, orang tua harus lebih banyak berbicara (70 persen) dan sisanya mendengarkan. Sedangkan bagi anak pra remaja hingga remaja, mereka butuh apresiasi dari orang tua. Sehingga ayah perlu lebih mendengarkan mereka (70 persen) dan berbicara (30 persen).

Cintai dia apa adanya

“Jangan hanya cintai anak saat raportnya bagus. Tapi apapun kondisinya cintai dia, baik sedang ingusan atau hal buruk lain,” ujar Irwan. Dalam keadaan apapun, pastikan bahwa cinta Anda pada anak tidak berubah. Jangan sampai terdengar bahwa Anda menyerah terhadap mereka.

Sumber : Liputan6

Bagikan

Artikel terkait

2 weeks ago

Dukungan keluarga dalam proses rehabilitasi jiwa adalah salah satu elemen kunci untuk membantu seseorang pulih dari gangguan kesehatan mental. Sebagai...

3 weeks ago

Fasilitas terbaik panti rehabilitasi jiwa di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pemulihan pasien dengan gangguan jiwa. Panti...

3 weeks ago

Mengatasi gangguan jiwa memang bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan proses yang panjang dan perhatian khusus. Namun, dengan langkah yang...

3 weeks ago

Memilih panti rehabilitasi jiwa merupakan langkah penting dalam mendukung pemulihan seseorang yang mengalami gangguan mental. Pilihan yang tepat dapat memberikan...

3 weeks ago

Terapi panti rehabilitasi jiwa adalah salah satu cara membantu seseorang yang mengalami gangguan mental dan kembali menjalani kehidupan yang lebih...

4 weeks ago

Memasukan anggota keluarga ke panti rehabilitasi jiwa adalah keputusan yang tidak mudah. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, karena ini melibatkan...